Beliau disuruh olehnya menjadi tahanan kota, harus melapor setiap hari, kalau sudah lapor harus tulis dan ambil buku sendiri semuanya serba dipersulit. Hingga akhirnya si petugas komunis tersebut jatuh sakit parah sampai akhirnya meninggal dunia.
Saudara dari petugas yang membantu komunis berpikir seraya bergumam: “Inginnya yang menshalati jenazahnya adalah al-Habib Muhammad bin Alwi bin Shahab, tapi saya tahu, saudara saya sangat jahat sekali kepada al-Habib Muhammad. Apakah beliau bersedia?”
Maka datanglah ia ke rumah al-Habib Muhammad bin Alwi. Tatkala ia sampai di rumah al-Habib Muhammad bin Alwi ia ditanya: “Wahai fulan, tidak biasanya engkau datang, apakah ada sesuatu yang terjadi?”
“Wahai Habib, saudara saya, kakak saya (si pengganggu itu) meninggal dunia. Saya memohon engkau untuk berkenan menshalatkannya.” Jawabnya.
“Ooh. Baik saya akan menshalatkannya. Dan bukan itu saja, saya akan datang ke rumahnya dulu untuk menshalatkan jenazahnya. Baru setelah itu mari sama-sama pergi untuk menshalatkannya di masjid.” Ucap al-Habib Muhammad bin Alwi.
Baru kali ini didengar olehnya jawaban sebegitu indah dari al-Habib Muhammad bin Alwi ini, padahal sebelumnya ia mengira al-Habib Muhammad tak akan berucap seperti itu. Baru saja ia akan berkata-kata, al-Habib Muhammad mendahului: “Stop, tunggu dulu sebentar!”
(Update berita Islam Kamu melalui channel telegram kami disini: Berita Islam Menginspirasi)
Lalu beliau masuk ke dalam untuk mengambil uang. Al-Habib Muhammad bin Alwi berkata kepadanya: “Ini uang, mungkin di rumah tidak ada apa-apa untuk mengurusi jenazahnya. Ini uang dari saya untuk membantu.”
Coba lihat, tidak ada kesombongan, tidak ada ujub, tidak ada kebencian dan tidak ada sedikitpun sifat hasud di hati al-Habib Muhammad bin Alwi bin Shahab.
Sumber Inspirasi: Habib Muhammad Husein Al Habsyi
0 Response to "Teladan Kasih Sayang dari Kekasih Allah"
Posting Komentar