Ketika dhinz Bersyair, Untuk E6

Rasulullah s.a.w.: Cintailah kekasihmu ala kadarnya, barangkali suatu hari ia akan jadi orang yang kau benci. Bencilah orang yang kau benci ala kadarnya, barangkali suatu hari ia akan jadi orang yang kau cintai. (Thabrani)
Cinta selalu punya dua sisi. Ia bagai jembatan mimpi atau bagai anggur yang memabukkan jiwa. Namun dalam cinta terselip belati, bisa  membunuh juga melukai.
Yah..Terkadang cinta membuat hidup ini begitu indah. Tapi tak jarang cinta membuat hidup ini begitu mengerikan, hingga kita tak mampu lagi memaknai hakekat tiap-tiap prosesi kehidupan yang kita lalui.
Terkadang cinta menjadikan kita seperti makhluk asing di kehidupan yang kita miliki, kehidupan yang telah kita genggam sebelum kita memaknai arti “hidup”
Aku adalah satu dari beratus tawanan dalam penjara penjara cinta. Meski telah kucoba membentengi diriu dari rajam-rajam cinta dan menutup pendengaranku dari bisikan-bisikan indah cinta. Tapi entah ada kekuatan apa yang bersemayam dibalik jubah keagungan hingga mampu menerobos tiap-tiap pertahanan disisi hatiku…
Maafkan aku….
Jika cinta tak mampu bersambut maka pertemuan takkan memegarkan kuntum apapun kecuali perih, nyeri, dan getir..
Dari kini..baru aku sadari
Jika tak semua garis bertemu
Dan tak semua rindu dapat bersua
Juga cinta yang tak selamanya dapat bersatu
Andai dunia mampu berputar ulang..
Siapakah yang mau terlahir ke dunia ini demi mereguk secangkir kepedihan..
Siapa yang mau terlahir ke dunia ini untuk menghisap bulir-bulir kehancuran…
Siapakah yang mau menjadi tawanan duka cita
Wahai gadis disebrang sana
Aku masih mengingat tiap-tiap langkah yang
Pernah menyatukan kita..Dan cicak-cicak, langit, para bintang yang menjadi saksi dari aluran hubungan kau dan aku…
Dan kini aku termenung disini untuk kesekian kalinya , untuk kembali mengingat tiap-tiap kisah perselisihan hebat diantara kita. Dan orang orang yang tak pernah mengerti tentang hubungan kita…..
Cinta…
Sebuah kata ringan namun dalam maknanya
Sebuah kata yang sarat  maknanya, yang tak seorang pun mampu mengungkap makna di dalamnya.
Sebuah kata hanya mampu kita rasakan. Itulah cinta.
Keserasian jiwa antara dua insane
Wahai peramai lading hati…
Kemarin dan hari ini kita tinggal disini dan tetap disini..hingga sang waktu mungkin membimbing kita pada jalannya masing-masing. Kita disini bukan untuk menyaksikan pelangi-pelangi senja atau sinar-sinar pagi..Tapi kita disini untuk mempelajari dilemma,dinamika,dan romantika hidup…
Kasih…
Mungkin sepenggal kalimat berikut ini bisa mengulang pengiigatan kita disaat kita dalam keharmonisan..
“Kasih ini “lagu cinta” for you, tapi bukan rayuan gombal dariku. Itu semua lontaran Rasa kangen dariku untukmu. Hey gadis hanya ingin kau tau, bahwa dalam menapaki jalan cinta , aku selalu ber munajat cinta kepada Tuhan agar aku dan dirimu tak berpisah. Laila, namamuteratas yang selalu ku kenang sebagai bunga jiwaku, permaisuriku dan pujaan hatiku.Terakhir, jangan lupakan permintaan hatiku ini, karena di penghujung mudaku tak berarti tanpamu.Selalu ingatlah bahwa akumasih saying padamu.Aku bukan siapa-siapa tanpa kehadiranmu.Sebab aku datang untuk mencintamu..DEalovaku..”
Mungkin inilah sepatah kata yang mampu terungkap dari hatiku terdalam untuk seseorang yang nun jauh di sana. Betapa sakit rasa ini kau tega tinggal pergi. Tak tau alasan yang pasti, kenapa kau begitu tega. Mungkin mulai saat ini aku harus bisa melupakanmu,membuang jauh tentang mu, meskipun itu susah dan sakit rasanya. Biarlah ini jadi Takdirku, karena aku sadar ini adalah rencana Tuhan buatku,,cerita Tuhan yang sudah ditetapkan untukku.
Dari ini, aku visualisaikan betapa besar rasa ini untukmu. Lihatlah, InsyaaAllaah dalam tandatanganku akan selalu terukir namamu. Biarlah walaupun kau tak bisa menjadi milikku seutuhnya, namun namamu akan melegenda di hidupku. E6 (Ela, E+6=la)



Jazakallahuma Khoiran Katsiran,
Dhinz Syarifuddin Assegaff

0 Response to "Ketika dhinz Bersyair, Untuk E6"

Posting Komentar