Warning Untuk IKB


Hari ini, senin 6 Februari 2012 kami kelas Informatika B bersepakat untuk berangkat semua guna mengurus surat bebas permasalahan, yang mana surat tersebut akan menjadi syarat dalam pengambilan KHS. Karena pentingnya surat itu, aku pun berniat balik ke semarang. Aku berangkat dari Purworejo sore hari sebelum hari H. Dan alhamdulillaah nyampe semarang sekitar 21.30 malam dengan dijemput oleh akh Ilzam, karena pada waktu itu tidak ada angkot lagi yang menuju Tembalang.

Sebelum berangkat ke kampus hijau polines, biasa aku bangun setengah lima shalat jamaah di masjid Alhuda. Karena gatel dengan keadaamn wisma, aku pun langsung bersih bersih sekitar wisma. Semua kelihatan bersih, tinggal aku rendam pakaian ku dan aku beri’tikad untuk menanak nasi, karena itu untuk menjadi teman lauk yang pada waktu itu aku memang dibawakan lauk oleh Bunda tercinta. Setelah semua sudah dilakukan, sambil menuggu nasi tanak, aku denga akh ilzam mencari lauk pendukung agar tidak seret makannya. Kami pun jalan menuju warteg salaman, namun karena pada pagi itu warteg tersebut tutup kami membalikkan haluan untuk ke Gepeng. Karena disana yang murah, kataku. Hehehee.
Pukul 08.30 semuanya sudah siap, tinggal makan. Aku ambil sepiring nasi plus satu onggok daging ayam yang aku bawa dari rumah, disertai lauk khas gepeng. Sementara aku makan, akh ilzam pada mandi terlebih dahulu. Seusai sarapan, aku langsung bergegas mandi karena pada waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 08.45. Dengan memakai baju batik coklat, aku langkahkan kaki menuju Polines.
Di Polines,
Sampai kampus, aku bertegur sapa. Wah, ternyata sudah ada Ardian, Fatkhur, Afis, Ilham, dan  Imam. Setelah  beberapa saat, kami pun naik ke atas. Ternyata di persimpangan tangga naik sudah ada adi, faris, dan uki. Disana mereka sedang asik bergurau. Kami pun memanfaatkan tempat tersebut untuk “nonkgrong” nuggu teman teman lain yang belum pada berangkat. Pada suatu kesempatan, lewatlah Bu Idhawati dan berkata kepada kami “ Kalian Ik B ya?? Ntar kumpul dulu di kelas ya. Di kelas bawah aja..”. “Iya Bu....”sahut kami. Kami berada di tempat itu hingga berjam jam. Karena sudah terlalu lama dan bosan, kami pun beranjak ke tempat lain. Ada sebagian dari kelompok kami yang ke PCC dan ada yang entah kemana. Dalam perjalanan ke PCC, aku sempatkan untuk masuk Lab Listrik, melihat nilai Eldas. Alhamdulillaah, aku mendapat B dengan nilai 73, meskipun ada sedikit kurang puas dan kejanggalan. Tapi, tak apalah,, syukuri saja.
Aku mengikuti kelompok yang bertolak ke PCC. Beberapa diantara kami adalah Adhi, Ardi, Mahen, Ilham, Fathur dan aku sendiri. Kami di PCC hanya duduk duduk dan mainan laptop. Karena tidak ada kegiatan, aku ingat pesanan dari adikku untuk mencarikan PES. Langsung, aku tanyakan si Adhi. Dan alhamdulillaah, dia punya. Aku suruh ilham untuk meminjam kabel UTP Cross over, untuk menjadi media sharing folder. Diambillah, kabel tersebut, dan kami sambungkan. Proses baru berjalan beberapa persen, kami sudah dipanggil untuk mengurus surat bebas kompen ke perpus. Dengan terpaksa proses aku batalkan.
Kami turun, dan di bawah sudah bergerombol adam dan hawa dari IK B. Aku dikasih oleh seorang hawa bernama arum dua lembar kertas, yang aku tak tau kapan dan siapa yang mendapatkannya. Setelah aku terima, aku pun disuruh untuk minta tanda tangan di perpustakaan.

Di perpustakaan,
Aku beserta adhi dan beberapa teman menuju ke perpustakaan. Disana, kami memintakan tanda tangan dengan syarat harus mempunyai kartu perpustakaan. Karena kartu perpustakaan ku masihh dipinjam akh Ikhsan, akupun denga terpakasa membuat “Bukti Pengambilan Kartu Anggota Perpustakaan” dengan membayar sebesar tiga ribu rupiah. Setelah semuanya beres, kami pun menuggu teman yang lain yang belum ke perpustakaan. Setelah semua selesai dan berkumpul, kami pun langsung menuju kelas yang di maksud untuk mengadakan pertemuan dengan wali kelasku, Ibu Idhawati

The Judgement Time,
Kami pilih ruang kelas SB 1 0... aku gak apal. Yang jelas yang sebelah WC. Kami tunggu bu idha disana. Aku tak tau maksud bu idha mengumpulkan kami. Aku si berfikiran, bahwa bu ida mau memberi tanda tanga pada surat bebas permasalahan yang sudah di pegang semua mahasiswa. Namun ternyata bukan.
Kami menuggu hingga berjamjam, sampai sampai aku tertidur.zZZzZZzZZ... aku lihat jam di Hp ku . sudah menunjukkan pukul 12.00. Adzan sudah terdengar, namun bu idha belum menampakkan dirinya. Dan..
Beliau datang, dengan langkah khasnya. Beliau minta maaf karena sudah membuatnya menuggu. Oke,,beliau membuka dan memaparkan maksud kenapa kami dikumpulkan saat itu. Dan ternyata Bu idha membawa berita yang membuat kami harus benar benar concern terhadap perkuliahan kami. Kata beliau, berdasarkan rapat yudisium kelas kami menjadi kelas yang terburuk diantara kelas lain dan kelas kelas terdahulu. Banyak yang harus ikut uji ulang.(*semoga aku tidak...aamiiin yaa Allaah).Sampai sampai beliau berkata kepada kami “ Kok bisa si kalian masuk sini”. Dan banyak lagi hal yang Beliau sampaikan, yang kesemuanya adalah sebuah kekecewaan. Tidak hanya dari segi akademis yang jelek, namun dalam segi attitude, kelas kami pun dianggap jelek dan kurang. Hal yang paling membuatku was was, pertama karena banyak dari kelas kami yang mengadakan uji ulang dan kedua kata beliau “melihat dari nilai nilai kalian mustahil ada yang mendapat IP 3”.  Padahal target strategi ku IP mencapai 3 koma bla bla bla. Semoga ada keajaiban. Yaa Allaah,...
Suasana kala itu sungguh khusyuk, hanya saja tak ada jangkrik yang mengerik. Pasti kalau ada tambah syahdu. Bagiku, ini adalah sebuah motivasi besar. Motivasi untuk maju. Motivasi untuk menunjukka bahwa kami adalah yang terbaik. Menunjukkan bahwa kita “we are the front end the enermous”, hanya saja butuh waktu. Butuh adaptasi. Aku berkeyakinan, bahwa IK B adalah sebuah pohon yang luar biasa yang memerlukan pupuk supaya menjadi luar biasa. Dan pupuk itu adalah cambukan tadi. Bismillaah,, Tunjukkan IK B Bisa !!!!!!!!!!!!!

Jazakalamallahu Khairan Katsiran

0 Response to "Warning Untuk IKB"

Posting Komentar